Ketika kebanyakan orang mencari informasi bagaimana Tempat menggugurkan kandungan yang murah dan aman bagi kesehatan, seringkali melakukan point-point yang sebenarnya membahayakan bagi kesehatan seperti mengkonsumsi obat aborsi yang tidak sama sekali di anjurkan oleh dokter spesialis kandungan atau memakan makanan yang dilarang bagi ibu hamil bahkan meminum alkohol demi melunturkan kandungannya tersebut. Sungguh cara-cara tersebut bahkan membahayakan kesehatan dan keselamatan pasien yang hendak melakukan aborsi.

Klinik Aborsi atau Tempat gugurkan kandungan paling aman di Jakarta ialah klinik aborsi Legal jakarta karena di klinik ini mempunyai predikat 100% Legal dan ditangani oleh Dokter Spesialis Kandungan yang sangat berpengalaman, selain itu tempat aborsi ini menjamin akan keselamatan pasien dengan hanya memerlukan waktu 2 – 3 Jam Proses Aborsi.
Bahaya Hamil Saat Usia Muda & Remaja
Pemerintah Indonesia memberlakukan peraturan pembatasan usia pernikahan karena memiliki alasan yang sangat penting bagi kesehatan wanita yaitu mencegah terjadinya kehamilan dini pada remaja karena kehamilan dini pada remaja dapat menimbulkan resiko kesehatan pada wanita dan meyebabkan kematian serta kelahiran bayi prematur. Menurut Dokter Spesialis Obsentri & Ginekologi Kehamilan yang terjadi pada wanita dibawah usia 22 tahun sangat beresiko tinggi bagi kesehatan, Banyak kelainan dapat terjadi pada si ibu dan pada janin dikarenakn kondisi fisik si ibu yang belum sempurna karena si ibu masih berusia remaja yang belum cukup umur untuk mengandung. Kematian ibu saat mengandung masih banyak terjadi pada ibu yang mengandung masih berusia muda dan remaja, kematian karena mengandung di usia dini, dikarenakan meningkatnya Resiko preeklamsia atau tekanan darah tinggi saat hamil. Kasus Kematian ibu muda kembali mencuat setelah di media social ramai diberitakan kisah Nur Yanthi Nadhinna seperti yang dituliskan oleh Afrizal suaminya, wanita asal medan tersebut meninggal saat mengandung di usia 17 tahun. Meskipunn belum dapat diketehui penyebabnya, namun mengandung pada saat usia dini sangat banyak mempunyai resiko kesehatan bagi si ibu.
Pada perempuan usia remaja atau di bawah 18 tahun, pertumbuhan pinggulnya belum sempurna. Merekapun akhirnya berisiko mengalami kelainan pinggul. Tak sedikit yang harus melahirkan dengan operasi caesar karena pinggul yang belum tumbuh sempurna sehingga persalinan normal sulit dilakukan.
Berikut beberapa bahaya yang mengancam bila wanita menikah dan hamil di usia muda (sebelum 22 tahun) :
Secara organ reproduksi ia belum siap untuk berhubungan atau mengandung, sehingga jika hamil berisiko mengalami tekanan darah tinggi (karena tubuhnya tidak kuat). Kondisi ini biasanya tidak terdeteksi pada tahap-tahap awal, tapi nantinya menyebabkan kejang-kejang, perdarahan bahkan kematian pada ibu atau bayinya. Sel telur yang dimiliki oleh perempuan tersebut belum siap. Berisiko mengalami kanker serviks (kanker leher rahim), karena semakin muda usia pertama kali seseorang berhubungan seks, maka semakin besar resiko daerah reproduksi terkontaminasi virus. Menikah di usia muda membuat wanita secara permanen menjadi tidak mandiri dan selalu bergantung pada suaminya, sehingga nantinya akan mempengaruhi pada status sosial dan ekonomi. “Istri yang masih remaja biasanya tidak mendapatkan pendidikan yang cukup sehingga memotong peluang untuk dapat mandiri, termasuk untuk mencari pelayanan kesehatan reproduksi. Dengan demikian, mereka lebih mungkin terpapar banyak risiko kesehatan, tidak hanya risiko kehamilan tetapi juga kekerasan, infeksi menular seksual termasuk HIV dan AIDS.
Karena beberapa sebab tertentu, beberapa wanita terkadang terpaksa menggugurkan kandungan (aborsi). Beberapa sebab yang melatarbelakangi terjadinya aborsi adalah kehamilan karena perbuatan perkosaan, kehamilan bermasalah (janin tidak berkembang, kehamilan di luar kandungan), kehamilan di luar nikah, dan kehamilan yang membahayakan nyawa ibu (ibu memiliki penyakit berat).
Pernah terjadi suatu kasus yang unik. Ini merupakan pengalaman seorang teman, sebut saja namanya Mary. Mary dan suaminya telah memilki 3 orang anak, namun karena lupa minum pil KB ia pun hamil. Akhirnya Mary memutuskan untuk aborsi. Ia mendatangi seorang dokter spesialis kandungan di sebuah rumah sakit. Setelah tahu permasalahannya, dokter tersebut menolak untuk melakukan tindakan aborsi dan justru menasehati Mary agar mempertahankan kehamilannya. Nah, kisah tersebut merupakan sebuah contoh bahwa aborsi tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Tempat Menggugurkan Kandungan ABORSI DI RUMAH SAKIT
Rumah sakit merupakan salah satu penyedia layanan aborsi yang legal dan aman untuk tempat menggugurkan kandungan. Dengan penanganan oleh dokter spesialis yang berpengalaman serta tersedianya peralatan yang lengkap dan canggih, keberhasilan tindakan aborsi bisa mencapai hampir 100 %. Sebelum pelaksanaan aborsi, terlebih dahulu akan dilakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan ibu, umur kehamilan, dan kondisi janin. Dari hasil pemeriksaan barulah dokter akan menyimpulkan apakah tindakan aborsi merupakan tindakan yang paling tepat untuk dilakukan?
Kuretase merupakan tindakan operasi yang dilakukan untuk membersihkan rahim dari janin dan jaringan lainnya. Beberapa waktu lalu kuretase sangat ditakutkan para wanita karena rasa sakitnya melebihi sakit saat melahirkan. Namun kini wanita yang menjalani aborsi tidak perlu khawatir karena adanya peralatan yang canggih sehingga kuretase tidak lagi menyakitkan.
Setelah menjalani kuretase, maka pasien akan mendapatkan perawatan setelah aborsi;
- Rawat inap
Pasien akan menjalani rawat inap di rumah sakit selama beberapa hari tergantung pada kondisi kesehatannya. Biasanya ini terjadi pada wanita yang aborsi dengan kehamilan usia diatas 3 bulan. Selama menjalani rawat inap, pasien akan terus dipantau kesehatannya. Jika kesehatannya semakin membaik (tidak mengalami pendarahan/ komplikasi lain), maka pasien segera diperbolehkan pulang.
Lain halnya bila usia kandungan dibawah 3 bulan, aborsi hanya dilakukan dengan proses paling lama yaitu 15 menit. Tentunya klinik aborsi atau rumah sakit tersebut memiliki peralatan yang sudah canggih seperti yang disebut diatas.
- Obat-obatan dan vitamin
Selama menjalani rawat inap, dokter akan memberikan obat antibiotik untuk mencegah infeksi. Selain itu juga beberapa vitamin untuk memulihkan kondisi rahim agar cepat pulih.
- Menjaga pola makan
Setelah diperbolehkan pulang, perawatan aborsi harus terus dilakukan. Pasien harus terus memperhatikan pola makan. Makan makan bergizi, seperti sayur yang mengandung zat besi dan minum susu yang berkalsium tinggi untuk menambah darah dan pemulihan kesehatan.
- Perhatikan beberapa pantangan
Selama menjalani perawatan, ada beberapa hal yang menjadi pantangan sehingga harus dihindari yaitu; makanan pedas, makanan asam, minuman bersoda, dan minuman beralkohol. Selain itu kurangi pekerjaan yang terlalu berat/ melelahkan. Dan jangan melakukan hubungan suami istri selama 40 hari. Hal ini untuk menjaga kondisi rahim agar pulih sepenuhnya.
Demikian beberapa hal yang harus dilakukan selama perawatan setelah aborsi yang dikutip melalui Klinik Aborsi. Semoga bermanfaat!